Salman Al Farisi adalah seorang gubernur yang sederhana
selama bertugas sebagai Amir atau kepala daerah di Madain,
ia tak mau di gaji satu dirham sekalipun.
Ia tetap mengambil nafkahnya dari hasil menganyam daun kurma,
sedang pakaiannya tidak lebih dari sehelai baju usang.
Pada suatu hari, ketika sedang berjalan di suatu jalan raya,
salman didatangi seorang saudagar dari Syria yang membawa sepikul buah tin dan kurma.
Rupanya beban itu amat berat, hingga melelahkannya.
lalu saudagar itu melihat Salman yang berpenampilan seperti pesuruh,
lalu saudagar itu memberi isyarat supaya salman datang kepadanya,
"Tolong bawakan barangku ini,
nanti kuberi upah bila telah sampai tempat tujuan" kata orang dari Syria itu kepada salman.
tanpa bicara, barang itu dipikullah oleh Salman radhiyallahu 'anhu,
lalu berdua mereka berjalan bersama-sama.
Di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan satu rombongan.
Salman radhiyallahu 'anhu memberi salam kepada mereka,
yang dijawabnya sambil berhenti: "Juga kepada amir, kami ucapkan salam"
"Juga kepada amir?"
Amir mana yang mereka maksudkan?"
tanya orang Syria itu dalam hati.
Keheranannya kian bertambah
ketika dilihatnya sebagian dari anggota rombongan segera menuju beban
yang dipikul oleh Salman radhiyallahu 'anhu dengan maksud hendak menggantikannya,
kata mereka: "Berikanlah kepada kami wahai amir!"
Sekarang mengertilah orang Syria itu
bahwa kulinya tiada lain Salman al-Farisi radhiyallahu 'anhu,
gubernur dari kota Madain.
Orang itu pun menjadi gugup,
kata-kata penyesalan dan permintaan maaf bagai mengalir dari bibirnya.
Ia mendekat hendak menarik beban itu dari tangannya,
tetapi Salman radhiyallahu 'anhu menolak, dan berkata sambil menggelengkan kepala:
"Tidak, sebelum kuantarkan sampai ke rumahmu!
jawab salman sambil memikul barang itu sampai ke tempat tujuan
Sumber : ka-isti dongeng islami ceria